Inilah aku

Hei, kau yang selalu menertawakanku

Menganggap diriku lebih rendah darimu

Kaubilang diriku hanyalah pecundang

Mimpiku tak lebih dari gurauan semata

Aku pun hanya tertawa

Teriak yang keras sesuka hatimu

Namun, ku tak akan pernah peduli

Dan inilah aku yang takkan menyerah

Harapanku takkan pernah mati di sini

Dan kau harus camkan itu

Namun, sampai kini dirimu tak pernah

Melebihi apa yang kini telah kuraih

Dirimu hanyalah sampah di mataku

Mulut besar yang hanya iri padaku

Aku pun hanya tertawa

Teriak yang keras sesuka hatimu

Namun, ku tak akan pernah peduli

Dan inilah aku yang takkan pernah menyerah

Harapanku takkan pernah mati di sini

Dan kau harus camkan itu

(Teriak yang keras sesuka hatimu)

(Namun, ku tak akan pernah peduli)

(Dan inilah aku yang takkan menyerah)

(Harapanku takkan pernah mati di sini)

Teriak yang keras sesuka hatimu

Namun, ku tak akan pernah peduli

Dan inilah aku yang takkan menyerah

Harapanku takkan pernah mati di sini

Dan kau harus camkan itu

Lihat sajalah nanti dan teruslah mencaci

Sampai sadar kaulah pecundang sejati

Lanjutkanlah sifatmu yang iri dan dengki

Sampai kau malu bahwa akulah pemenang sejati